7
Faktor penyakit akibat Obesitas
Gemuk itu sehat? Bisa ya, bisa benar. Benar jika gemuk
dianggap sebagai tercukupinya kebutuhan gizi, dibanding jika seseorang kurus
kering. Tapi pendapat ini bisa jadi salah bila gemuk menjadi berlebihan, hingga
menjadi kegemukan atau lazim pula disebut obesitas.
Kenapa? Karena orang yang mengidap
obesitas biasanya mengalami peningkatan risiko terserang berbagai penyakit dan
gangguan kesehatan. Inilah beberapa di antaranya yang paling sering jadi
ancaman.
1. GANGGUAN JANTUNG DAN PEMBULUH
DARAHObesitas merupakan penyebab utama
terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler). Pasalnya,
obesitas menyebabkan peningkatan beban kerja jantung, karena dengan bertambah
besar tubuh seseorang maka jantung harus bekerja lebih keras memompakan darah
ke seluruh jaringan tubuh. Bila kemampuan kerja jantung sudah terlampaui,
terjadilah yang disebut gagal jantung. Tanda-tandanya, napas sesak dan
timbulnya bengkak pada tungkai.
Pengidap obesitas juga sering
mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi) karena pembuluh darah menyempit
akibat jepitan timbunan lemak. Kombinasi obesitas dan hipertensi ini tentu saja
memperberat kerja jantung. Akibatnya, timbul penebalan pada dinding bilik
jantung disertai kekurangan oksigen. Keadaan ini akan mempercepat timbulnya
gagal jantung.
2. GANGGUAN FUNGSI PARU-PARU.Lagi-lagi timbunan lemak menjadi pemicu masalah. Pada
pengidap obesitas, timbunan ini dapat menekan saluran pernapasan. Ini bisa
menyebabkan terjadinya, henti napas saat tidur (sleep apnea). Gangguan seperti
ini lama-lama dapat menyebabkan gagal jantung juga dan berujung dengan
kematian.
3. MENYEBABKAN DIABETES DAN
PENINGKATAN KOLESTEROLObesitas
dapat menyebabkan terjadinya penyakit kencing manis (diabetes melitus). Ini
disebabkan timbulnya gangguan fungsi insulin pada pengidapnya.
Insulin adalah hormon yang
diproduksi oleh tubuh. Fungsinya antara lain memasukkan gula dari dalam darah
ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi. Akibat gangguan
fungsi insulin, gula tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga tetap beredar
dalam darah. Ini dapat diketahui dari kadar gula darah yang meningkat.
Gangguan fungsi insulin ternyata
juga mengakibatkan gangguan metabolisme lemak (dislipidemia). Ini dapat dilihat
dari terjadinya peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol LDL (kolesterol
jahat), trigliserida, namun disertai penurunan kolesterol HDL (kolesterol
baik).
Peningkatan kadar kolesterol jahat
disertai penurunan kadar kolesterol berujung terbentuknya kerak dalam pembuluh
darah (arterosklerosis). Arterosklerosis akan memperkecil diameter pembuluh
darah, sehingga menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan stroke.
4. GANGGUAN PERSENDIANObesitas akan menyebabkan peningkatan beban pada persendian
penyangga berat. Misalnya persendian lutut sehingga lama-lama dapat menimbulkan
peradangan persendian (osteoartritis). Gejala-gejalanya antara lain, nyeri pada
sendi, diikuti dengan pembengkakan. Sendi juga menjadi kaku tak bisa
digerakkan. Yang terparah, penderita tidak sanggup berjalan lagi.
5. GANGGUAN SISTEM HORMONALObesitas ternyata juga mempengaruhi sistem hormonal dalam
tubuh. Pada anak gadis, obesitas menyebabkan haid pertama (menarkhe) datang
lebih awal. Pada wanita dewasa, obesitas dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan hormonal (hiperandrogenisme, hirsutisme), dan gangguan siklus
menstruasi.
Hiperandrogenisme berarti jumlah hormon
androgen (lelaki) meningkat. Akibatnya terjadi hirsutisme (tanda
maskulinisasi). Misalnya jerawatan, distribusi bulu2 di wajah dan badan, bahkan
mungkin perubahan suara menjadi berat seperti suara lelaki.
Pada wanita, obesitas juga
peningkatan risiko timbulnya batu empedu. Ini terjadi karena cairan empedu
menjadi lebih kental.
6. MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT
GANASHasil penelitian menunjukkan, pada
wanita yang sudah mengalami menopause, obesitas meningkatkan risiko timbulnya
kanker rahim (endometrium) dan kanker payudara. Sedangkan pada pria, kegemukan
dapat meningkatkan risiko terserang kanker prostat dan kanker usus besar
(kolorektal).
7. GANGGUAN PSIKOLOGISOrang dengan obesitas juga seringkali mengalami gangguan
psikologis berupa rasa rendah diri, keadaan depresi, bahkan bisa terkucil dari
pergaulan sosial. Terlebih lagi bila lingkungan di sekitarnya tidak memberi
dukungan, melainkan lebih banyak memperolok-olok kegemukannya.
0 comments:
Post a Comment